HALOJABAR.COM – Yamaha Nmax terbaru kini dilengkapi dengan embel-embel “Turbo”. Namun, “Turbo” di sini bukan merujuk pada turbocharger konvensional yang ditemukan di ruang pembakaran mesin, melainkan pada peningkatan performa yang dihasilkan oleh konstruksi Continuous Variable Transmission (CVT). Lalu, apakah aman jika menggunakan Pertalite, bensin dengan Research Octane Number (RON) terendah?
Mesin Yamaha Nmax 2024 dibekali teknologi Blue Core terbaru, serupa dengan yang digunakan pada Lexi LX 155. Tenaga maksimal yang dihasilkan mencapai 11,3 kW pada 8.000 rpm dan torsi 14,2 Nm pada 6.500 rpm. Rasio kompresi mesinnya adalah 11,6:1, sama dengan generasi Nmax sebelumnya.
BACA JUGA: 3 Perbedaan Mencolok pada Motor Yamaha NMAX Old dan NMAX New 2024
Antonius Widiantoro, Asisten General Manager Marketing & Public Relations PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), menjelaskan bahwa penggunaan Pertalite tetap bisa dilakukan pada Yamaha Nmax terbaru. Pabrikan menganjurkan penggunaan bensin tanpa timbal atau unleaded gasoline.
“Bisa pakai Pertalite, bahan bakar rekomendasinya unleaded gasoline. Kenapa? Karena berpengaruh terhadap proses pembakaran. Pengetesan Yamaha tidak hanya menggunakan Pertamax, bahkan bensin pinggir jalan tetap kami tes. Namun, penggunaan di bawah rekomendasi BBM pasti ada dampaknya, mungkin pembakaran tidak maksimal. Jadi, yang disarankan adalah unleaded gasoline,” jelas Antonius saat peluncuran Nmax terbaru.
Ia menambahkan, “Untuk mendapatkan performa optimal, gunakan unleaded gasoline.”
Penting untuk memilih bahan bakar yang sesuai dengan rasio kompresi mesin kendaraan. Mengutip laman Pertamina, setiap jenis BBM disesuaikan dengan kompresi mesin. Motor-motor terbaru biasanya memiliki kompresi di atas 9:1. Pertalite dengan oktan 90 cocok untuk kompresi 9:1 hingga 10:1, sedangkan RON 92 direkomendasikan untuk kompresi 10:1 hingga 11:1. RON 92 dianjurkan untuk kendaraan yang membutuhkan oktan tinggi tanpa timbal.
