Seorang Mahasiswa Unsil Tasikmalaya Meninggal Dunia saat Ikuti Diklatsar

ilustrasi jenazah
Ilustrasi - meninggal dunia (Foto: Pixabay)

HALOJABAR.COM- Seorang mahasiswa Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya bernama Raffha Al Ayubi (20), meninggal dunia saat mengikuti kegiatan Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar).

Raffha Al Ayubi yang merupakan mahasiswa jurusan teknik sipil Unsil ini, meninggal dunia saat mengikuti diklatsar UKM Korps Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI), di jalur pendakian Gunung Cakrabuana, Tasikmalaya, pada Sabtu 8 Juni 2024, kemarin.

Hal tersebut pun dibenarkan oleh Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Fetrizal. Fetrizal mengatakan jika pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut, dan melakukan pemeriksaan terhadap tujuh orang saksi.

Baca Juga: Dua Mahasiswa Unpad Tewas Tersambar Petir saat Kemping di Buper Batu Kuda Bandung

“Iya sekarang masih dilakukan penyelidikan. Sudah ada 7 orang yang dimintai keterangan,” ujar Fetrizal seperti dikutip dari laman detikjabar.

Fetrizal menuturkan jika pemeriksaan ketujuh orang saksi tersebut dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya unsur pidana dalam peristiwa ini.

Sedangkan terkait pemeriksaan terhadap jenazah korban, Fetrizal menyebut jika pihak keluarga enggan melakukan otopsi.

Baca Juga: Diduga Tersedak Makanan, Seorang Pria di Bandung Tewas di Kamarnya

“Tujuh orang yang dimintai keterangan, tujuannya untuk menentukan apakah ada perbuatan pidana atau tidak,” ungkapnya.

“Sementara pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan jenazah langsung dibawa ke Bekasi untuk dikebumikan,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor II Unsil, Asep Suryana Abdurrahmat menuturkan jika Raffha meninggal dunia diduga karena kelelahan saat menempuh rute pendakian, ketika akan menuju lokasi Diklatsa di Gunung Cakrabuana, Tasikmalaya.

Baca Juga: Truk Pengangkut Mahasiswa ITB yang Hendak Kemping Terguling di Lembang

Di saat perjalanan, korban disebutkan sempat mengalami kram kaki dan kelelahan. Akibatnya, korban pun dinyatakan tidak bisa melanjutkan pendakian.

Namun, di saat itu posisi korban berada di separuh rute perjalanan. Sehingga untuk menuju puncak jauh dan turun kembali pun jauh.

“Kami sempat mengobrol dengan dokternya tadi secara sepintas memang harus ada pemeriksaan lebih lanjut kalau memang mau lengkap, pemeriksaan dalam dan segala macam,” papar Asep.

Baca Juga: Nahas, Mahasiswa Unsri Tewas Usai Aborsi Hingga Alami Pendarahan Hebat

“Dalam pemeriksaan awal dalam tanda petik ya, saya belum melihat berkasnya, tapi tadi komunikasi dengan dokter itu, meninggalnya korban meninggal wajar,” tuturnya.

Asep menegaskan jika pihaknya akan mengambil sikap terbuka dalam menyelesaikan masalah ini. Ia pun mengatakan jika pihaknya akan siap jika diharuskan untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan.

“Pokoknya kita dari kampus terbuka, segala macam informasi yang dibutuhkan keluarga, kita akan jelaskan,” ucap Asep.

“Bahwa kejadian ini terjadi sebelum masuk lokasi pendidikan dasar. Masih dalam perjalanan. Jadi turun dari mobil di Malangbong, ini lewat dari separuh perjalanan menuju lokasi. Jadi belum sampai,” kata Asep.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News