HALOJABAR.COM – Jelang Pemilihan kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, PWI Ciamis memprediksi akan memunculkan banyak berita bohong atau hoaks yang menyebar di masyarakat yang biasa terjadi di Pilkada sebelumnya.
Dengan demikian dengan banyaknya dampak negatif dari penyebaran hoks tersebut Plt Ketua PWI Ciamis Anthika Asmara mengajak agar masyarakat mencegah penyebaran hoks dan memerangi segala bentuk hoks.
Menurutnya, jelang kontestasi politik bisa dipastikan akan banyak bermunculan hoaks dari berbagai platform media sosial bahkan juga terjadi pada media konvensional yang tidak jelas, yang bisa berdampak hingga memicu konflik di masyarakat dan merusak kepercayaan publik.
BACA JUGA: Cegah Hoaks, Pj Wali Kota Minta Warga Cermat dan Teliti Saat Mengonsumsi Berita Jelang Pemilu 2024
“Bahaya hoaks itu sangat besar dari mulai ketidakrukunan antar masyarakat juga yang paling ruginya penyebar hoaks akan dikenakan kurungan penjara paling lama enam tahun dan atau denda Maksimal 1 Miliar,” katanya.
Ia menjelaskan, sejumlah cara untuk mengantisipasi hoaks ialah dengan memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya, edukasi masyarakat tentang hoaks dan mendorong transparansi informasi.
“Kemudian ciri hoaks itu biasanya judul berita yang provokatif ataupun mengandung sensasi seperti menghasut seringkali dipakai oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk membuat berita Hoaks, maka berhati – hati lah sebelum kita menyebarkannya karena penyebar Hoaks akan diberi sanksi Pidana,” kata dia.
BACA JUGA: Pemilu 2024: Anak Muda di Cimahi Diminta Bijak Pilih Pemimpin, Jangan Mudah Termakan Hoaks
Kepala Bidang bidang Poldagri dan Ormas Wawan Setiawan menyebut, acara ini dilakukan dalam rangka pendidikan Politik bagi masyarakat menjelang Pilkada tahun 2024 dengan menghadirkan sejumlah narasumber dari KPU Ciamis, Akademisi dan juga unsur media sebagai Pilar demokrasi ke empat.
