HALOJABAR.COM – Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan mengintervensi hingga ke wilayah untuk memastikan data kasus stunting yang muncul di masyarakat. Pasalnya data yang ada harus tepat sehingga penanganan kasusnya bisa efektif ke sasaran.
“Saya harus turun ke kecamatan dan desa untuk memastikan kasus stunting ini dan penanganannya seperti apa,” kata Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif kepada wartawan di Cikalongwetan, Sabtu 14 Oktober 2023.
Arsan mengaku harus turun langsung ke lapangan guna memastikan penanganan stunting di KBB berjalan maksimal. Hal tersebut juga sebagai tindak lanjut dari rapat rembuk stunting tingkat KBB yang dilakukan beberapa hari lalu.
Dirinya akan mengumpulkan posyandu dan para kades, agar intervensi yang dilakukan pemerintah dalam menangani kasus stunting di wilayahnya tepat sasaran. Sebab jika penanganannya tidak tepat kasus stunting tidak akan hilang.
“Aparatur di kecamatan dan desa serta posyandu akan saya kumpulkan, sebab mereka yang tahu kondisi wilayah supaya nanti kita rancang solusi dari permasalahan yang timbul,” tegasnya.
Berdasarkan informasi yang didapatnya, sejauh ini ada kurang lebih 20 persen bayi di KBB yang belum tersentuh intervensi pemerintah dalam penuntasan kasus stunting. Untuk itu mulai minggu depan pihaknya sudah mengambil langkah-langkah percepatan dalam penanganan stunting sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.
Sementara upaya yang sudah dilakukan dalam hal penanganan stunting di KBB misalnya penimbangan, intervensi dalam pemberian BMTBMT, dan kebutuhan lainnya yang dibutuhkan masyarakat. Hal tersebut mengacu kepada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72 Tahun 2021.
“Penanganan stunting ini untuk mewujudkan generasi masa depan yang handal. Semoga KBB bisa zero stunting agar lahir generasi masa depan yang handal dan unggul,” ujarnya. (*** Adi H)
