Pemkab KBB Beri Perhatian Serius Kasus Keracunan Makanan, Terjadi Lima Kali di Waktu Berdekatan

Pemkab KBB memberikan perhatian serius terhadap kasus keracunan makanan yang sudah terjadi lima kali dalam waktu yang berdekatan sehingga menyebabkan ada sejumlah pasien yang dirawat inap di RSUD Cililin. (Adi Haryanto/HALOJABAR)

HALOJABAR.COM – Lima kasus keracunan massal akibat makanan yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat atau KBB dalam jangka waktu yang berdekatan menjadi perhatian serius Pemkab KBB.

Kejadian keracunan makanan itu terjadi di Kecamatan Gununggalu, Kecamatan Saguling, Kecamatan Lembang, Kecamatan Sindangkerta, dan terbaru di Kecamatan Padalarang. Mayoritas terjadi usai acara syukuran pernikahan atau khitanan.

“Kejadian ini (keracunan makanan) jadi perhatian serius kami, karena terjadi di lima kecamatan. Mulai dari Gununggalu, Saguling, Lembang, Sindangkerta, dan terbaru tadi malam di Kecamatan Padalarang,” kata Pj Bupati Bandung Barat Ade Zakir saat ditemui di RSUD Cililin, Kamis 27 Juni 2024.

Baca Juga: Jenguk Korban Keracunan Makanan di Sindangkerta, Pj Bupati KBB Pastikan Pengobatan Ditanggung Pemkab

Mengantisipasi kejadian tersebut terulang, Pemkab KBB akan menerapkan kebijakan bagi yang akan menggelar hajatan agar terlebih dahulu melapor ke puskemas terdekat. Hal itu untuk mencegah terus berulangnya kasus keracunan makanan yang berasal dari acara hajatan.

Seban kasus keracunan massal yang terjadi cukup memprihatinkan, karena dalam satu bulan terakhir sudah ada tiga kali kejadian. Bahkan ratusan orang sempat mengalami keracunan, bahkan tak sedikit yang harus mendapat penanganan medis di klinik, puskesmas, dan rumah sakit meskipun tidak menimbulkan korban jiwa.

“Ke depan bagi yang akan menggelar hajatan agar melapor dahulu ke puskesmas, sehingga Tim Sanitasi Puskesmas akan datang melihat kondisi lingkungannya, peralatan memasak, bahan baku, dan sebagainnya, untuk memeriksa hygienitasnya,” ucap Ade.

Dia menegaskan, kebijakan yang diambil tersebut bukan untuk mempersulit warga yang akan menggelar hajatan. Namun sebagai langkah preventif untuk mencegah terjadinya kasus keracunan massal. Diharapkan masyarakat bisa ikut bersama-sama mencegah kejadian keracunan ini dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah.

“Biar semua juga tenang, jadi ada upaya preventif yang diambil karena kalau sudah seperti ini semua jadi kerepotan,” tandasnya.

Baca Juga: Keracunan Hidangan Hajatan di Padalarang KBB, Sampel Makanan Dibawa ke Labkesda 

Disinggung korban keracunan samenan dan kenaikan kelas SDN Gandasari, Kecamatan Sindangkerta yang dirawat di RSUD Cililin, Ade menyebutkan tinggal tersisa 13 orang. Dari jumlah itu 8 orang hari ini sudah bisa pulang dan semoga 5 lagi besok juga sudah bisa pulang.

Lebih jauh Ade Zakir mengatakan, upaya lain untuk mencegah terulangnya kasus keracunan, pihaknya mewajibkan perusahaan katering harus sudah memiliki sertifikat higenis. Sementara untuk jajanan sekolah, karena di KBB juga pernah beberapa kali kejadian para pedagangnya akan diberikan pembinaan khusus.

“Bagi yang sudah mendapat pembinaan nantinya diperbolehkan berjualan di sekitar lingkungan sekolah. Kita pasang stiker aman di tempat jualannya,” pungkas Ade.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News