HALOJABAR.COM – Penambahan putaran kedua di Misano dalam kalender MotoGP 2024, menggantikan Grand Prix Kazakhstan, menggarisbawahi perlunya perubahan dalam pengelolaan destinasi baru dalam kejuaraan yang tengah fokus pada ekspansi.
Balapan perdana di sirkuit Sokol telah menjadi seperti opera sabun setelah makan malam. Pada titik ini, cukup bisa dimengerti jika sebagian besar orang di paddock meragukan balapan akan berlangsung.
Dorna, pemegang hak untuk acara tersebut, memperkenalkan Kazakhstan ke dalam kalender 2023 dengan slogan “Sirkuit baru, tantangan baru”. Mereka bahkan merilis sebuah video yang menginformasikan tentang debutnya. Namun, tantangan yang dihadapi tampaknya jauh lebih besar dari yang diperkirakan.
BACA JUGA: MotoGP Kazakhstan Batal Digelar di 2024
Pada April tahun lalu, pembatalan edisi pertama dilaporkan karena lintasan belum di homologasi dan tidak akan siap dalam dua bulan yang tersisa hingga tanggal yang dijadwalkan pada Juli 2024.
Balapan di sirkuit Sokol dimulai pada Maret lalu, namun sejak saat itu, banyak isu muncul terkait pekerjaan instalasi dan layanan yang diperlukan untuk acara tersebut. Pada awal Mei, Dorna mengumumkan penundaan balapan tanpa memberikan tanggal pasti.
Penundaan ini disebabkan oleh banjir di wilayah Asia Tengah, yang memaksa pihak berwenang untuk mengumumkan keadaan darurat dan mengevakuasi sebagian besar penduduknya. Alasan ini sangat bisa dimengerti, berbeda dengan penjelasan pembatalan Grand Prix India.
BACA JUGA: 4 Pembalap Top MotoGP yang Berpotensi Nganggur di Musim 2025
Edisi pertama acara di sirkuit Buddh sudah menjadi tekanan yang cukup besar bagi banyak pihak. Ada keraguan apakah akan ada edisi kedua. Seperti yang dilaporkan oleh Motorsport.com, Faistreet Sports, promotor lokal, gagal memenuhi komitmen finansial kepada Dorna untuk balapan 2023. Tidak ada indikasi bahwa mereka akan mengejar ketertinggalannya untuk 2024 sementara September kian dekat.
