Ragam  

Menelisik Fakta Menarik Kampung Adat Cikondang yang Lekat dengan Budaya

Fakta Menarik Kampung Adat Cikondang (badan-penghubung.jabarprov.go.id)
Fakta Menarik Kampung Adat Cikondang (badan-penghubung.jabarprov.go.id)

Bagian atap rumah adat Cikondang ini bergaya Julang Ngapak. Konstruksi atapnya terbuat dari kayu dan bambu yang dibelah dua. Bagian atap rumah adat Cikondang ini, biasanya digunakan sebagai tempat menyimpan peralatan ritual 15 Muharam.

Bagian tengah rumah adat ini, diberi dinding yang terbuat dari bilik bambu. Terdapat beberapa ruangan yang berada di bagian tengah ini. Diantaranya adalah ruangan depan, ruang tengah yang terdapat hawu (tungku) dan goah atau pedaringan yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan bahan makanan.

Baca juga: Mengenal Sejarah Kampung Adat Urug yang Dianggap Sebagai Keturunan Prabu Siliwangi

Rumah adat Cikondang ini tidak hanya sekadar tempat tinggal. Tapi rumah adat Cikondang ini juga dijadikan sebagai tempat untuk acara-acara khusus. Menurut sang Juru Kunci ke-5 Kampung Adat Cikondang, Ki Anom Juhana, rumah adat ini adalah jati diri orang sunda.

Rumah adat Cikondang ini memiliki gaya arsitektur berbentuk panggung. Hal tersebut mengandung makna filosofis yang kuat. Bentuk rumah adat ini menggambarkan tentang masyarakat Kampung Cikondang berinteraksi langsung dengan Allah SWT.

Hal tersebut sejalan dengan prinsip Sunda yang sangat menjaga keseimbangan hubungan dengan Allah SWT dan makhluk-Nya. Menurut sang Juru Kunci, rumah panggung ini mempunyai makna tempat yang tertinggi atau agung. Kata panggung diambil dari Bahasa Sunda pang dan agung yang berarti paling tinggi.

Walaupun menggunakan bahan material alami, rumah adat Cikondang ini sangat aman ketika terjadi gempa. Desain rumah ini memiliki tinggi sekitar 60-80 cm dari permukaan tanah, yang menggunakan tiang kayu dan suren yang terkenal kokoh.

Untuk sambungannya, rumah adat ini menggunakan pen dan pasak serta lilitan tali ijuk atau rotan. Di bagian pondasi rumah adat ini pun diletakan batu. Ki Anom Juhana pun menyebutkan jika desain rumah adat ini dibuat tanpa menyentuh tanah, dengan tujuan agar tidak mengganggu proses peresapan air.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News