Mayoritas Korban Keracunan Makanan Hajatan di Lembang Sembuh, Kades Pastikan tak Ada yang Meninggal

keracunan makanan lembang
Korban keracunan makanan warga Kampung Karamat RT 03/07, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, KBB, sempat dirawat di RSUD Lembang sebelum akhirnya pulang usai dinyatakan sehat. (Adi Haryanto/HALOJABAR.COM)

HALOJABAR.COM – Warga Kampung Karamat RT 03/07, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang mengalami keracunan makanan masih ada yang dirawat, meskipun banyak yang sudah sembuh.

Mereka belum diperbolehkan pulang karena masih menjalani pengobatan lantaran ditemukan gejala muntah dan diare berkelanjutan. Sementara sebanyak 63 warga yang mengalami keluhan yang sama sudah sehat dan pulang ke rumahnya setelah sempat dirawat.

“Hingga kemarin masih ada yang dirawat, tiga di RSUD Lembang dan dua di Klinik Medika Garcia. Semoga secepatnya bisa kembali sehat dan pulang,” kata Kepala Desa Cikahuripan, Oman Haryanto, Sabtu 22 Juni 2024.

BACA JUGA: Dinkes KBB Ambil Sampel Makanan yang Diduga Penyebab Keracunan Warga di Lembang

Dia menegaskan kembali tidak ada korban jiwa dalam kasus keracunan makanan dari acara syukuran pernikahan itu. Sebab warga yang mengeluhkan gejala muntah dan sakit perut sudah mendapatkan perawatan langsung.

Ke depannya, pihaknya akan gencar melakukan sosialisasi tata cara pengolahan makanan higienis dan sehat. Langkah ini akan berkolaborasi dengan pihak Dinas Kesehatan dan BPOM supaya masyarakat bisa teredukasi.

“Sebagai antisipasi kejadian serupa kita akan gencarkan sosialisasi ke masyarakat. Kami akan tunggu hasil laboratorium sampel makanan, agar bisa tahu dari mana asal baterainya,” tuturnya

BACA JUGA: Satu Korban Keracunan Makanan Hajatan di Lembang Dirujuk ke RSHS Bandung

Seperti diketahui sejumlah warga Kampung Karamat RT 03/07, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, KBB, mengalami keluhan medis mual, sakit perut, muntah-muntah, dan pusing diduga akibat keracunan makanan, pada Rabu 19 Juni 2024.

Keluhan itu mulai dirasakan warga, pukul 18.00 WIB. Awalnya, dirasakan oleh satu-dua orang warga. Namun, pada pukul 19.00 WIB, jumlah masyarakat yang merasa mual-mual terus bertambah menjadi 68 orang. Kejadian itu dipicu usai warga menghadiri acara syukuran pernikahan salah seorang warga.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News