“Kami ingin penyedia makanan bisa menjaga higienitas makanan agar tidak timbul lagi kasus ada keracunan makanan,” imbuhnya.
Sementara salah satu orang tua yang anaknya mengalami keracunan, Rika Kartika (39) mengungkapkan, anaknya mulai merasakan gejala muntah, mual, dan terus-terusan BAB sehari setelah kegiatan Samen. Anaknya sempat dibawa ke Klinik Dokter Yoga sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Cililin.
“Anak saya adalah yang pertama mengeluh sakit perut, lalu siswa yang lain menyusul. Di awal merasakan muntah dan mual, anak saya gak mau makan sampai harus diinfus,” kata ibu dari Ainun Handayani (11) ini.***