Demi Mencegah Stunting, Pemkot Bandung Bakal Edukasi Calon Pengantin yang akan Menikah

Ilustrasi pengantin (StockSnap/Pixabay)

HALOJABAR.COM- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bakal menggelar edukasi kepada para calon pasangan pengantin yang akan menikah, demi mencegah stunting. Hal tersebut dilakukan demi memberikan pengetahuan kepada para calon pengantin, terkait stunting.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Hikmat Ginanjar. Hikmat menjelaskan jika dalam hal ini, pihaknya akan melibatkan Kantor Kementrian Agama.

“Ini sebagai bekal untuk selanjutnya, sehingga perlunya pendampingan dan pemeriksaan pada calon pengantin,” ujar Hikmat Ginanjar pada kegiatan Rapat Penurunan Stunting Kota Bandung Tahun 2024 di Hotel Atlantic, Senin 3 Juni 2024, lalu.

“Kita mulai bulan Juni, berfokus pada pendekatan pencegahan terjadinya stunting baru, tanpa mengurangi intervensi pada anak stunting, jelasnya.

Kita mengarahkan berbagai intervensi kebijakan pada hal-hal yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk mempercepat penurunan stunting,” tambah Hikmat.

Baca Juga: Bey Machmudin Minta ICMI Arahkan Mahasiswa KKN Ikut Tangani Stunting

Dalam kesempatan tersebut, Hikmat menjelaskan jika edukasi ini bakal dilakukan dengan melibatkan peran seluruh pihak sebagai upaya kolaborasi pentahelix percepatan penurunan stunting.

“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mendorong untuk memperkuat komitmen dan bergerak bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kota Bandung,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari menyebut jika pada bulan Juni nanti bakal digelar intervensi serentak pencegahan stunting, yang berfokus kepada calon pengantin, ibu hamil dan balita.

“Pendataan, pengukuran hingga penimbangan, sebagai tindaklanjut dan edukasi calon pengantin, ibu hamil, dan balita dilakukan secara berkelanjutan, rencana intervensi akan dilaksanakan bulan Juni 2024,” ungkap Kenny.

Kenny menambahkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan sebagai langkah untuk mendeteksi secara dini serta memberikan edukasi kepada seluruh sasaran.

“Ini tujuannya untuk mendekteksi dini pencegahan stunting, pengukuran gizi, edukasi kepada seluruh sasaran dan melakukan intervensi tingkatkan kunjungan sasaran ke Posyandu,” paparnya.

Dalam melakukan hal tersebut, Kenny mengatakan jika pihaknya membutuhkan dukungan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Baca Juga: Kenali Penyebab Stunting serta Dampak dan Cara Mencegahnya

Selain itu, Kenny menambahkan bahwa hal tersebut bakal dilaksanakan dengan pemantauan dari Tim Percepatan Penuruan Stunting (TPPS) tingkat kecamatan hingga kelurahan.

“OPD terkait untuk mendukung percepatan penutuan stunting sebagai pelaksaan intevensi serentak mulai bulan ini. TPPS Kota Bandung, akan melaksanakan pemantauan intervensi kepada TPPS tingkat kecamatan dan kelurahan hingga pendamping keluarga sebagai dukungan kegiatan tersebut yang jumlahnya sekitar 5.000 orang,” terangnya.

Kenny menegaskan bahwa setiap ibu hamil atau balita di Kota Bandung untuk rutin mendatangi Posyandu sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Hal ini sebagai edukasi dan pemberikan vitamin maupun kegiatan lainnya dalam pencegahan stunting. Terlebih, Kota Bandung sendiri menargetkan 14 persen angka pravalensi stunting pada tahun 2024 ini.

“Ibu hamil dan balita datang sesuai jadwal posyandu, ini juga sebagai hal yang wajib,” tutup Kenny.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News