Artis Terjun di Pilkada KBB, Unggul Popularitas tapi Minim Pengetahuan Pemerintahan

artis pilkada kbb
Poster artis Raffi Ahmad tengah bersanding dengan Ritchie Ismail alias Jeje Govinda yang beredar di media sosial dan grup WhatsApp warga KBB yang digadang-gadang menjadi sinyalemen bahwa keduanya akan berpasangan di Pilkada KBB. (Foto: Istimewa)

HALOJABAR.COM – Munculnya nama artis Raffi Ahmad dan Ritchie Ismail alias Jeje Govinda sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati di Pilkada Kabupaten Bandung Barat (KBB) menuai beragam tanggapan.

Bukan hanya itu, nama artis dan pesohor lain pun mulai disebut-sebut bakal manggung di Pilkada KBB setelah didekati sejumlah parpol. Seperti Gilang Dirga, Oni SOS, hingga Ramji.

Calon dari kalangan artis memang diangap memiliki popularitas yang tinggi dan bisa menarik perhatian masyarakat sehingga menjadi modal besar untuk memenangkan pemilihan kepala daerah.

Namun banyak yang meragukan kapasitas dan kemampuan mereka dalam menjalankan tugas pemerintahan. Sehingga dikhawatirkan mereka tidak mampu menjalankan roda pemerintahan yang bisa jadi dunia baru bagi kalangan selebritas.

BACA JUGA: Diusung Gerindra dan PAN, Mungkinkah Raffi Ahmad-Jeje Govinda Maju di Pilkada KBB?

“Maraknya artis mencalonkan diri di Pilkada KBB tidak ada yang salah dan tidak ada larangan untuk ikut, karena itu adalah hak warga negara,” kata Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kecamatan Lembang, Agus Karyana, Selasa 25 Juni 2024.

Hanya saja, Agus mempertanyakan apakah sosok publik figur tersebut khususnya Jeje mampu memimpin daerah di Bandung Barat yang bisa dikatakan masih tertinggal dibanding daerah lainnya.

Kepala Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang ini menilai, untuk menentukan sosok pemimpin harus betul-betul bisa mengayomi dan ahli di bidangnya. Sehingga apa yang menjadi cita-cita dan harapan masyarakat KBB bisa tercipta.

“Kita juga kan harus melihat dampak ke depan jika KBB dipimpin oleh artis. Jangan sampai KBB ini semakin kelihatan makin semrawut,” ujarnya.

Dirinya mengkritik petinggi partai di Bandung Barat yang tidak bisa selektif dan hanya mengutamakan figur yang memiliki popularitas untuk dimajukan di Pilkada 2024. Hal itu dianggap tidak sejalan dengan perjuangan para pendahulu yang ingin KBB maju.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News